Media Asing Soroti Pengangkatan Keponakan Prabowo sebagai Wakil Menteri Keuangan

- Penulis

Jumat, 19 Juli 2024 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Keputusan Presiden Joko Widodo melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) telah menjadi sorotan berbagai media internasional. Pelantikan ini berlangsung pada Kamis, 19 Juli 2024, dan merupakan bagian dari persiapan transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia.

Perhatian dari Media Internasional

Media ternama seperti Reuters melaporkan pengangkatan Thomas Djiwandono dengan artikel berjudul “Indonesia’s president appoints Prabowo’s nephew as deputy finance minister.” Laporan tersebut menyoroti bahwa Djiwandono akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang terkenal dengan kebijakan fiskal yang prudent selama pandemi Covid-19. Penunjukan ini dilihat sebagai upaya untuk mempermudah transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

Baca Juga : Terungkap! Keripik Pisang Pakai Narkoba, Pengiriman dari Depok

ADVERTISEMENT

KOL Management

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nikkei Asia, dalam artikelnya yang berjudul “Jokowi appoints Prabowo’s nephew as Indonesia vice finance minister,” menyebutkan bahwa meskipun Djiwandono bukan anggota parlemen terpilih, ia sudah aktif berpartisipasi dalam diskusi dengan Kementerian Keuangan dan parlemen mengenai alokasi anggaran tahun depan. Beberapa kebijakan yang akan dia tangani termasuk program makan siang gratis dan pemindahan ibu kota ke Nusantara.

Baca Juga :  Pendaftaran Capres Ditutup 25 Oktober, Begini Keadaan Tahapan Pilpres 2024

Wakil Menteri Keuangan

Latar Belakang Thomas Djiwandono

Thomas Djiwandono memiliki latar belakang yang kaya dalam dunia keuangan dan pemerintahan. Ia meraih gelar sarjana dalam bidang sejarah dari Haverford College di Pennsylvania, Amerika Serikat, dan melanjutkan pendidikan dengan gelar master dalam bidang hubungan internasional dan ekonomi internasional dari Johns Hopkins University di Baltimore. Pengalaman profesionalnya meliputi pekerjaan sebagai analis keuangan di Hong Kong sebelum bergabung dengan Arsari Group pada tahun 2006, perusahaan yang didirikan oleh pamannya, Hashim Djojohadikusumo.

Di Arsari Group, Djiwandono menjabat sebagai wakil ketua eksekutif. Perusahaan ini memiliki berbagai kepentingan di sektor agribisnis, pertambangan, dan energi. Pengalaman ini diharapkan dapat mendukung peran barunya sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Reaksi Pasar dan Analis

Reaksi pasar terhadap pengangkatan Djiwandono beragam. Media India, Times of India, dalam artikelnya “Prabowo Nephew to be appointed Indonesia Deputy Finance Minister, sources say,” menyoroti kekhawatiran pasar keuangan mengenai kebijakan fiskal Prabowo. Lembaga rating telah memperingatkan potensi risiko fiskal yang mungkin muncul dari janji-janji kampanye Prabowo, yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dan harga obligasi Indonesia.

Baca Juga :  Harga Pertamax Turun per 1 November, Pertalite?

Baca Juga : Harga Pertamax Turun per 1 November, Pertalite?

Sementara itu, media China, Caixin Global, mengutip analis dari Strategi Makro PT Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi, yang menyatakan bahwa investor merasa pesimis dengan penunjukan ini. Namun, ahli strategi kedaulatan Asia di Robeco, Singapura, Philip McNicholas, menyatakan bahwa meskipun Djiwandono mungkin tidak memiliki latar belakang akademis yang kuat dalam ekonomi, penunjukannya tidak menimbulkan masalah besar bagi pasar. Fokusnya mungkin lebih pada implementasi kebijakan ekonomi yang disukai oleh Prabowo.

Kesimpulan

Penunjukan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan Indonesia oleh Presiden Joko Widodo mendapat perhatian luas dari media internasional dan berbagai pihak di pasar keuangan. Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimilikinya, Djiwandono diharapkan dapat membantu memfasilitasi transisi pemerintahan dan menjaga stabilitas kebijakan fiskal Indonesia. Bagaimana dia akan menangani tantangan dan memanfaatkan peluang dalam peran barunya ini akan menjadi perhatian utama di bulan-bulan mendatang.

KOL & Influencer Management

Berita Terkait

Tidak Ada Gugatan Pilkada di Batas Waktu Terakhir dari Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun
Lagu Unfinished Menambah Daftar Lagu Berkualitas dari Indonesia, yang Siap Go International
Tokoh Agama Lakukan Skandal Kekerasan Seksual
Sidang MKMK Mencapai Titik Terang, Bukti Sudah Cukup
Terungkap! Keripik Pisang Pakai Narkoba, Pengiriman dari Depok
Harga Pertamax Turun per 1 November, Pertalite?
Adian Napitulu Ungkit Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Dibantah Puan
Probowo Optimis Bisa Menghilangkan Kemiskinan di Indonesia
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 16:53 WIB

Tidak Ada Gugatan Pilkada di Batas Waktu Terakhir dari Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:38 WIB

Lagu Unfinished Menambah Daftar Lagu Berkualitas dari Indonesia, yang Siap Go International

Jumat, 19 Juli 2024 - 16:15 WIB

Media Asing Soroti Pengangkatan Keponakan Prabowo sebagai Wakil Menteri Keuangan

Senin, 6 November 2023 - 10:57 WIB

Terungkap! Keripik Pisang Pakai Narkoba, Pengiriman dari Depok

Jumat, 3 November 2023 - 13:37 WIB

Harga Pertamax Turun per 1 November, Pertalite?

Selasa, 31 Oktober 2023 - 13:38 WIB

Adian Napitulu Ungkit Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Dibantah Puan

Senin, 30 Oktober 2023 - 13:37 WIB

Probowo Optimis Bisa Menghilangkan Kemiskinan di Indonesia

Kamis, 26 Oktober 2023 - 19:05 WIB

Pasangan Suami Istri Bobol Bank Pakai 41 KTP Palsu, Raup Rp 5,1 Milyar

Berita Terbaru

Jakarta

Tokoh Agama Lakukan Skandal Kekerasan Seksual

Kamis, 14 Mar 2024 - 16:29 WIB